HIDUP ITU MEMILIKI FASE YANG SAMA |
Masih inget? dulu waktu masih kecil suka banget main layangan. Di lapangan yang luas, lo pegang tali senar, pandangan lo cuma fokus sama satu, cuma sama layangan yang lo punya. Lo berharap layangan itu bisa terbang, tapi lo nggak mau nglepasin tali senarnya, lo berharap layangan itu terbang paling tinggi dibanding milik teman-teman lo. Tapi ketika lo nggak sadar, karena keinginan lo itu, layangan yang tadinya bisa lo kendalikan, bisa lo genggam, sekarang, tali senarnya udah putus. Dan layangan itu benar-benar bisa terbang tinggi dibanding yang lain. Tapi entah apa yang suka lo pikirkan, lo bakal kejar layangan putus itu, bahkan lo rela buat masuk selokan, lari-lari keliling kampung, nabrak ayam tetangga, manjat pohon, tapi seketika itu, hati lo berbisik, " udah relain aja layangannya, pasti mama bakal kasih yang baru". Dan semua pengorbanan lo tadi berhenti, dan lo perlahan bakal lupa sama layangan putus itu, karena seiring berjalannya waktu mama lo bakal kasih layangan yang baru.
Itu terjadi juga di kehidupan lo yang bertambah dewasa. Sekarang mungkin urusannnya kelihatan lebih runyam juga susah buat diselesaikan.Tapi sebenarnya semua memiliki pola yang sama. Persoalan tentang perasaan misalnya. Pertama-tama lo punya seseorang yang selalu ada di genggaman lo, tapi karena jarak yang memang tak dapat dikendalikan, perlahan-lahan lo kehilangan dia. Seperti halnya senar layangan yang putus. Awalnya memang belum terasa kalau ternyata dia sudah pergi, lo masih bisa mengejarnya, masih bisa mencari-carinya, tapi itu semua gaada gunanya. Lo ngejar dia, tapi perlahan-lahan juga dia melangkah meninggalkanmu. Lo selalu berusaha buat menggenggam dia lagi, lo udah melakukan apa aja, tapi semua itu benar-benar gaada artinya karena kini dia udah semakin jauh, dia udah gaada rasa lagi buat kamu. Dan sekarang yang harus kamu lakukan adalah merelakan yang pergi tuk pergi, melepas apa yang sudah tak ingin digenggam, meninggalkan apa yang sudah meninggalkanmu. Itu sama beratnya ketika perlahan-lahan lo merelakan layangan putus. Bedanya kalau dulu kamu berurusan sama layangan, kalau sekarang dengan perasaan. Dan yang perlu lo sadari, tak selamanya yang ada di dekatmu bisa menjadi lebih baik.Dan bisa saja kamu yang bakal jadi lebih buruk kalau terus bersamanya. Mungkin di luar sana dia bisa lebih bahagia. Cukup percaya bahwa kamu akan segera mendapatkan gantinya.
Komentar
Posting Komentar