Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Ketika Jenuh

Suketi senang sekali memakai sepatu sneakersnya yang berwarna hitam dengan tali abu-abu, sangat sederhana dan nyaman. Hampir setiap hari Suketi memakainya. Kini sepatu sneakers  itu terlihat sudah usang. Suatu hari, ketika jalan-jalan, ia melihat ada higheels berwarna merah, yang tingginya 3,5   meter inch, terlihat menawan, dan mempercantik siapa saja yang memakainya. Suketipun tertarik dan membelinya. Sekarang dia lebih senang mengggunakan highheels barunya. Sneakersnya tergeletak. Suketi memang sedang bosan memakai sneakers itu. Tapi, baru beberapa kali memakai heels, kakinya mulai capek dan luka-luka. Rupanya Suketi tidak cocok memakai heels. Akhirnya, Suketi memilih kembali memakai sneakersnya. Meskipun usang, ia tak pernah melukai Suketi, dan ia selalu membuat Suketi nyaman. Heels merah itu, memang masih cantik dengan warnanya. Tapi ternyata Sukti tak cocok dengannya, dan kini dia hanya bersandar indah di rak sepatu. Memang terkadang, untuk memenuhi rasa penasaran ...

Dilihat dari Mataku

Kalo ditanya satu alasan kenapa naksir cowok, aku akan bilang cowok itu orang yang paling pemberani. semua cowok itu pemberani, misalnya berani buat berkata, berani untuk selalu ada di depan, berani buat berkorban, berani buat melupakan. Salut banget sama sifat cowok yang ini. Sepenakutnya cowok mereka tetap lebih berani daripada cewek. Misalnya, Si Parjo punya tampang jelek mirip squidward tapi dia berani mennyatakan + berani di tolak sama Suketii jika memang Suketi jijik sama dia, yang penting udah ngomong duluan kalau Parjo suka sama Suketi. Eh,ternyata gara-gara Parjo menyatakan isi hatinya, isi perutnya, isi kantongnya, Suketi jadi kepincut sama Parjo. Dan ini salah satu faktor kenapa cowok jelek bisa dapat cewek cantik. Karena berani ngomong duluan. Dari baris-berbaris, solat jamaah, sampai bapak-bapak kusirpun yang lagi narik juga ada di jok depan. Dan itu  bukti kalau mereka selalu berani di depan, gapernah kan kalian naik delman terus duduk di depannya pak kusir. Niat...