orang berduasembilan yang sudah bersatu dan saling memiliki satu sama lain. Perjalanan yang panjang membuat kami semua menjadi seperti keluarga, satu sama lain saling membutuhkan.
Masih teringat ketika pertama bertemu, semuanya masih enggan untuk berbicara maupun menyapa. Namun semakin lama waktu berjalam, kami menjadi satu, satu yang sudah sulit untuk berpisah.
Karena tawa dan tangisan yang tak segan segan mengiringi. Tak jarang kami mengusap air mata bersama sama.
Masih terasa tetesan keringat untuk memperjuangkan supaya bisa mencetak prestasi, keringat keringat untuk memperjuangkan dengan sama sama. Tangan kami selalu menggenggam satu sama lain. Tak ada yang kami takuti karena kami akan menghadapi semua bersama-sama.
Meredam ego masing masing adalah cara terbaik untuk kami bersatu. Dan akhirnya kami bisa saling menyayangi satu sama lain. Saling peduli, saling melengkapi.
Dan saat ini aku mulai merindukan tetesan keringat perjuangan bersama mereka. berusaha berhari hari untuk membuat api unggun demi melukiskan senyuman bangga di wajah guru, alumni dan tentunya di wajah kami sendiri.
Aku rindu saat kami hanya bernaung langit dan sinar matahari yang terik. berbaris rapi seperti para TNI, dengan suara yang lantang kami menghitung setiap gerakan yang dilakukan.
Aku rindu saat tangan ini menggenggam aspal, pavinng, lantai untuk menjalankan konsekuensi karena kesalahan kami.
Aku mulai rindu kebersamaan yang terasa begitu hangat, pernah juga kami menghabiskan satu minuman untuk bersama sama. Masih benar benar terasa kebersamaan itu.
Rindu ketika kami sama sama menutupi kesalahan agar tak merasakan panasnya paving dan teriknya matahari.
Bentakan setiap hari yang selalu kami dengar. Memang kami membenci itu. Tapi ternyata itu semua berisi petuah yang berguna untuk kedepanya.
Masih teringat juga, wajah takut akan amarah senior ketika kami melakukan kesalahan. Rasa yang berdebar debar karena memikirkan hukuman apa yang akan kami dapat.
Masih ku ingat betapa capeknya diri ini menjalani setiap hari hari yang ada.
Aku rindu hal hal indah dan berkesan bersama orang berduasembilan.
Kini kami sudah mulai tumbuh besar. Perlahan dari kami mulai sibuk akan kebutuhan untuk masa depan. Kami memng tak bisa selalu bersama seperti dulu lagi,menghabiskan hari hari dengan satu tawa dan satu tangisan.Perlahan dari kami mulai menemukan kawan baru yang lebih menyenangkan untuk kehidupan yang sekarang. Kami mulai sibuk dengan apa saja yang ada. Karena memang waktu terus berjalan dan tak bisa keadaan selalu bersifat tetap.
Di dalam hatiku selalu ada rasa dan tempat untuk mereka. Di hati ini selalu ada bagian kecil yang merindukan kumpulan tawa dari mereka. Mungkin sekarang kami akan berjalan sendiri untuk menemukan bintang sukses di masa depan. Dan kelak aku yakin, kami akan bertemu kembali dengan senyum yang mengembang. Karena kami telah sukses dan bahagia . . .
"Said love and thankful for beloved GD-RA, specially for my beloved bestfriend, brother,sister, family and they are the 29 peoples that make my life more than important and colourful "
Masih teringat ketika pertama bertemu, semuanya masih enggan untuk berbicara maupun menyapa. Namun semakin lama waktu berjalam, kami menjadi satu, satu yang sudah sulit untuk berpisah.
Karena tawa dan tangisan yang tak segan segan mengiringi. Tak jarang kami mengusap air mata bersama sama.
Masih terasa tetesan keringat untuk memperjuangkan supaya bisa mencetak prestasi, keringat keringat untuk memperjuangkan dengan sama sama. Tangan kami selalu menggenggam satu sama lain. Tak ada yang kami takuti karena kami akan menghadapi semua bersama-sama.
Meredam ego masing masing adalah cara terbaik untuk kami bersatu. Dan akhirnya kami bisa saling menyayangi satu sama lain. Saling peduli, saling melengkapi.
Dan saat ini aku mulai merindukan tetesan keringat perjuangan bersama mereka. berusaha berhari hari untuk membuat api unggun demi melukiskan senyuman bangga di wajah guru, alumni dan tentunya di wajah kami sendiri.
Aku rindu saat kami hanya bernaung langit dan sinar matahari yang terik. berbaris rapi seperti para TNI, dengan suara yang lantang kami menghitung setiap gerakan yang dilakukan.
Aku rindu saat tangan ini menggenggam aspal, pavinng, lantai untuk menjalankan konsekuensi karena kesalahan kami.
Aku mulai rindu kebersamaan yang terasa begitu hangat, pernah juga kami menghabiskan satu minuman untuk bersama sama. Masih benar benar terasa kebersamaan itu.
Rindu ketika kami sama sama menutupi kesalahan agar tak merasakan panasnya paving dan teriknya matahari.
Bentakan setiap hari yang selalu kami dengar. Memang kami membenci itu. Tapi ternyata itu semua berisi petuah yang berguna untuk kedepanya.
Masih teringat juga, wajah takut akan amarah senior ketika kami melakukan kesalahan. Rasa yang berdebar debar karena memikirkan hukuman apa yang akan kami dapat.
Masih ku ingat betapa capeknya diri ini menjalani setiap hari hari yang ada.
Aku rindu hal hal indah dan berkesan bersama orang berduasembilan.
Kini kami sudah mulai tumbuh besar. Perlahan dari kami mulai sibuk akan kebutuhan untuk masa depan. Kami memng tak bisa selalu bersama seperti dulu lagi,menghabiskan hari hari dengan satu tawa dan satu tangisan.Perlahan dari kami mulai menemukan kawan baru yang lebih menyenangkan untuk kehidupan yang sekarang. Kami mulai sibuk dengan apa saja yang ada. Karena memang waktu terus berjalan dan tak bisa keadaan selalu bersifat tetap.
Di dalam hatiku selalu ada rasa dan tempat untuk mereka. Di hati ini selalu ada bagian kecil yang merindukan kumpulan tawa dari mereka. Mungkin sekarang kami akan berjalan sendiri untuk menemukan bintang sukses di masa depan. Dan kelak aku yakin, kami akan bertemu kembali dengan senyum yang mengembang. Karena kami telah sukses dan bahagia . . .
"Said love and thankful for beloved GD-RA, specially for my beloved bestfriend, brother,sister, family and they are the 29 peoples that make my life more than important and colourful "
Komentar
Posting Komentar