Salahku memendam rasa ini terlalu lama, hingga kini sulit untuk menghilangkanya. Perlahan ada seseorang yang mengisi hatiku, namun rasa itu terkadang mencuat muncul tanpa ku minta.
Sampai kapan aku harus begini, merasakan dua rasa yang berbeda untuk dua orang yang berbeda pula,
Apakah dia akan memaklumi ketika mengetahui masih ada rasa yang dulu di hatiku?
Apakah dia mampu menunggu hingga rasa ini benar benar menghilang dari keberadaannya?
Memang ini benar benar salahku, salahku yang sempat tak mau membuka hati bagi siapapun.
Sekarang aku merasa bersalah, karena dalam hatiku masih ada satu rasa yang entah kapan menghilangnya,
Aku sayang pada dia, tapi tak bisa ku pungkiri rasa ini juga masih ada, Aku merasa jahat kepadanya, Aku takut untuk jujur mengatakan padanya.
Aku sangat menghargai dan menyambut kehadiran dia di hidupku, Akupun menyisakan tempat di hati ini untuknya, tetapi di samping tempat itu, ada tempat untuk rasa yang entah kapan akan pergi, Aku tak bisa memaksakan semuanya, Aku hanya ingin menjalani apa yang ada di depanku, Mencoba membuka hati untuk orang yang menyayangiku adalah jalan yang terbaik untukku.
Aku tak ingin merasa bodoh lagi, setiap hari menunggu seseorang yang entah kapan datangnya, Aku mengharapkan seseorang tanpa ku mengatakan sesuatu padanya, Aku hanya menjadi pengecut yang memendam semua rasa ini dalam dalam, Aku tak mau berbuat bodoh lagi! !
Tak bisa ku mengusir perasaan itu untuk segera pergi, aku pikir rasa itu telah nyaman di hatiku, Untuk dia yang menyayangiku, maafkan bila aku terlalu munafik untukmu, namun sebisa mungkin aku akan menyayangimu dan semoga dirimu lebih baik dari apa yang selama ini aku tunggu . . .
Sampai kapan aku harus begini, merasakan dua rasa yang berbeda untuk dua orang yang berbeda pula,
Apakah dia akan memaklumi ketika mengetahui masih ada rasa yang dulu di hatiku?
Apakah dia mampu menunggu hingga rasa ini benar benar menghilang dari keberadaannya?
Memang ini benar benar salahku, salahku yang sempat tak mau membuka hati bagi siapapun.
Sekarang aku merasa bersalah, karena dalam hatiku masih ada satu rasa yang entah kapan menghilangnya,
Aku sayang pada dia, tapi tak bisa ku pungkiri rasa ini juga masih ada, Aku merasa jahat kepadanya, Aku takut untuk jujur mengatakan padanya.
Aku sangat menghargai dan menyambut kehadiran dia di hidupku, Akupun menyisakan tempat di hati ini untuknya, tetapi di samping tempat itu, ada tempat untuk rasa yang entah kapan akan pergi, Aku tak bisa memaksakan semuanya, Aku hanya ingin menjalani apa yang ada di depanku, Mencoba membuka hati untuk orang yang menyayangiku adalah jalan yang terbaik untukku.
Aku tak ingin merasa bodoh lagi, setiap hari menunggu seseorang yang entah kapan datangnya, Aku mengharapkan seseorang tanpa ku mengatakan sesuatu padanya, Aku hanya menjadi pengecut yang memendam semua rasa ini dalam dalam, Aku tak mau berbuat bodoh lagi! !
Tak bisa ku mengusir perasaan itu untuk segera pergi, aku pikir rasa itu telah nyaman di hatiku, Untuk dia yang menyayangiku, maafkan bila aku terlalu munafik untukmu, namun sebisa mungkin aku akan menyayangimu dan semoga dirimu lebih baik dari apa yang selama ini aku tunggu . . .
Komentar
Posting Komentar