Langsung ke konten utama

Postingan

Seharusnya Tak Sempat Berkata Kasar

Berkata kasar yang saya maksud adalah kata-kata umpatan yang biasanya keluar tak disadari karena kebiasaan sering mengucapkan. “kaki empat lu” “gile lu” “njiir” “njingg” dan sebagainya. Hal yang seringkali membuat saya sedih mendengarnya dan terlebih merasa prihatin adalah jika diucapkan oleh kids jaman now, anak- anak jaman millennium yang lagi seneng-senengnya ikut-ikutan. Saya yakin bahwa mereka pasti tidak tahu betul apa maksud umpatan yang telah mereka ucapkan. Dan menurut saya kata-kata kasar juga bisa menurunkan wibawa seseorang. Semisal ada eksekutif muda lulusan luar negeri tapi kalau kesandung saja yang pertama keluar fu** atau shi* jadi terlihat tidak berbeda jauh dengan orang yang tidak bersekolah. Seperti terlihat percuma dia jauh-jauh sekolah mencari ilmu untuk menunjang kehidupannya, untuk membangun perusahaan namun lupa memberi pendidikan pada mulutnya sendiri. Kebiasaan.  Menurut saya, umpatan dan kata-kata kasar yang keluar terjadi karena kebiasaan. Jad...
Postingan terbaru

Teringat

Meski tak bertemu, bukan berarti saya lupa terhadapmu. Kali ini maaf jika saya tak hadir seperti yang lalu. Teman, tak lupa untuk kebaikanmu, saya doakan kamu dalam jarak. Semoga kali ini Allah lancarkan hajadmu, Allah bukakan jalan untuk cita-citamu. Semoga hari-harimu berlalu dengan penuh kebaikan. Semoga kelak, kau bisa jadi seseorang   yang bukan hanya hebat namun juga kau punyai akhlak mulia, seperti doa orang tuamu dibalik namamu. Orang tuamu yang sayang padamu, aku kagum pada mereka. Dan semoga mereka selalu menyayangimu. Dan disaat banyak hal yang terasa berat untuk kau lalui, ceritakan saja semua keluh kesahmu pada sang Pencipta. Dan yakinlah bahwa Dia akan menunjukkanmu jalan keluar. Teman kali ini memang kita telah berada di kejahuan, semoga kau masih tetap menganggap saya sebagai temanmu. Dan maaf untuk kesalahan yang pernah saya perbuat. Mohon ampunkan juga saya pada yang Maha Pemaaf. Teman, walau tak ada sapa dari saya,   bukan ber...

Atap Sekolah

-sebelum kamu berpindah- Satu atap yang akan menaungi ribuan kisah tiap tahunnya. Atap yang tetap berdiri kokoh, menaungi penghuninya yang tiap tahun berganti. Atap sekolah, memang selalu indah untuk kita berada di bawahnya, dia saksi bisu atas semua rangkaian kisah saat kita berseragam menuntut ilmu. Pandang saya pada atap sekolah selalu memilliki arti, bisa saja saya katakan, dia adalah kawan saya yang setia. Atap sekolah pasti tak lupa bagaimana nakalnya saya dahulu. Saya yang suka tidur di kelas, saya yang suka terlambat, dan saya yang sering tidak mengerjakan tugas. Di bawahnya ada mereka, mulai dari yang malu-malu untuk berkenalan, sampai mereka yang diam-diam memojok di sudut koridor-koridor. Atap sekolah memang menaungi semua kisah tanpa pandang bulu, kisah bahagia, canda, sampai kisah yang mengharu biru. Kehidupan di sekolah memang selalu punya tempat tersendiri untuk saya kenang. Di sana tempat saya menemukan teman-teman yang luar biasa. Saling bertukar pikiran,...

Merasa Belum Pantas

Aku hanya mampu bersembunyi di balik rencanaNya, Begitu takut ku muncul di hadapanmu, Jika ada rindu, ku hanya mampu menahan sampai tak terasa lagi, Inginku sama seperti yang lain, Yang ingin mendekatimu, Tampak ada di sekitar pandangmu, Namun  aku tersadar, Ternyata aku tak punya kuasa untuk mengarahkan pandanganmu padaku, Tak bisa ku begitu saja sampai di hatimu, Dan  ku sadar, Hanya Allah lah yang lebih berkuasa atas hatimu, atas dirimu

I Want..

Aku terdiam di balik jendela, menatap satu persatu rintik-rintik hujan yang turun, lalu aku buka notebook untuk menuliskan pikiran yang dengan sendirinya hadir. Aku sedang memikirkan masa depan. Sembari aku menulis, curah hujan mulai berkurang digantikan gerimis, jariku masih menari indah di atas keybord, pikiranku masih melayang-layang. Bagaimana masa depanku kelak? Disaat-saat seperti ini aku ingin segera menjadi orang sukses, punya apa saja yang aku butuhkan dan yang aku inginkan, ingin sekali rasanya cepat-cepat berbagi kesuksesan dengan kedua orangtuaku dan mencukupi kebutuhan kedua orangtuaku. Inginku menjadi tangan penggaanti untuk memikul beban adik-adikku. Hati maupun pikiranku juga berkata sama, tak ingin rasanya berlama-lama membebani kedua orangtuaku. Seringkali  pikiran seperti itu muncul begitu saja. Namun aku sadar, kini aku masih mengandalkan keringat bapak ibu. Aku sadar aku belum mampu untuk berdiri sendiri. Rupanya untuk jadi orang sukses, aku h...

Aku Mulai Sadar Ternyata Aku Salah

Jikalau dulu aku mengatakan "iya" salah satu alasan terkuat aku mengatakannya adalah aku ingin merubahnya menjadi lebih baik. Dengan sedikit rasa angkuh yang terbesit di dalam hati-sampai tak terasa bahwa aku tengah berada di bawah perasaan sombong-aku mengatakan "ya" dengan tekad yang bulat dengan harapan yang mantap bahwa dia pasti bisa berubah di dekatku. Hari-hari berlalu, benar bahwa aku melihat dia menjadi sosok yang baik menurutku. Aku ajarkan dia hal-hal yang kebaikan yang mendekatkan dia pada Allah. Namun ternyata aku salah. Aku yang sombong ini menganggap bahwa aku berhasil merubahnya. Setelah semuanya berlalu barulah aku menyadarinya, bahwa ternyata manusia tak ada kuasa sedikitpun untuk merubah orang lain. Kita ternyata hanya memiliki kewajiban untuk mengingatkan dan menyampaikan perintah Allah, selebihnya adalah kuasa Allah. Allah lah pemilik hati manusia. Dialah yang membolak balikkan hati manusia. Sejak saat itu bertambah satu kesadaranku bahwa ...

Love in silence

Tak ada salahnya jika hanya berdiam, sebenarnya tak perlu terlalu mengumbar sesuatu agar dia mengerti apa yang kau rasakan, asalkan punya kesabaran dan mau ikhlas, untuk mencintai dalam diam bukanlah hal yang sulit dan balasannya adalah bukan hal yang mustahil, kesabaran tak ada batasnya, tergantung dari ketulusan hatimu, jangan sampai diammu berubah menjadi dendam, mungkin sekarang, dia tak memperhatikanmu, belum menganggapmu,   wajar, karena memang belum saatnya, tapi yakini pasti nanti ada saatnya dia akan menyadari keberadaanmu, diam bukan berati selalu bungkam, masih ada hal yang bisa dilakukan, yaitu mendoakannya, cukup sebut dia dalam doamu, dan biarlah yang Kuasa membantu menyampaikan dan membantu menggerakkan hatinya, mungkin lewat doa-doa yang selalu kau panjatkan dia akan merasa bahwa kau yang baik untuknya, dalam diam teruslah berusaha untuk memantaskan diri sebagai tujuannya, jika kau merasa malah dijauhkan, berati pilih...