Berkata kasar yang saya maksud adalah kata-kata umpatan yang biasanya keluar tak disadari karena kebiasaan sering mengucapkan. “kaki empat lu” “gile lu” “njiir” “njingg” dan sebagainya. Hal yang seringkali membuat saya sedih mendengarnya dan terlebih merasa prihatin adalah jika diucapkan oleh kids jaman now, anak- anak jaman millennium yang lagi seneng-senengnya ikut-ikutan. Saya yakin bahwa mereka pasti tidak tahu betul apa maksud umpatan yang telah mereka ucapkan. Dan menurut saya kata-kata kasar juga bisa menurunkan wibawa seseorang. Semisal ada eksekutif muda lulusan luar negeri tapi kalau kesandung saja yang pertama keluar fu** atau shi* jadi terlihat tidak berbeda jauh dengan orang yang tidak bersekolah. Seperti terlihat percuma dia jauh-jauh sekolah mencari ilmu untuk menunjang kehidupannya, untuk membangun perusahaan namun lupa memberi pendidikan pada mulutnya sendiri. Kebiasaan. Menurut saya, umpatan dan kata-kata kasar yang keluar terjadi karena kebiasaan. Jad...
Meski tak bertemu, bukan berarti saya lupa terhadapmu. Kali ini maaf jika saya tak hadir seperti yang lalu. Teman, tak lupa untuk kebaikanmu, saya doakan kamu dalam jarak. Semoga kali ini Allah lancarkan hajadmu, Allah bukakan jalan untuk cita-citamu. Semoga hari-harimu berlalu dengan penuh kebaikan. Semoga kelak, kau bisa jadi seseorang yang bukan hanya hebat namun juga kau punyai akhlak mulia, seperti doa orang tuamu dibalik namamu. Orang tuamu yang sayang padamu, aku kagum pada mereka. Dan semoga mereka selalu menyayangimu. Dan disaat banyak hal yang terasa berat untuk kau lalui, ceritakan saja semua keluh kesahmu pada sang Pencipta. Dan yakinlah bahwa Dia akan menunjukkanmu jalan keluar. Teman kali ini memang kita telah berada di kejahuan, semoga kau masih tetap menganggap saya sebagai temanmu. Dan maaf untuk kesalahan yang pernah saya perbuat. Mohon ampunkan juga saya pada yang Maha Pemaaf. Teman, walau tak ada sapa dari saya, bukan ber...