Langsung ke konten utama

Di Balik Diam


Mereka memilih diam, mungkin karena mereka malu.


Mereka memilih diam mungkin karena mereka tahu diri siapa lawan yang akan diajaknya berbicara. Ya, mereka merasa tak pantas. 

Mereka memilih bungkam, mungkin karena mereka tak cukup memiliki keberanian.

Mereka yang memilih menyimpan, mungkin tak pernah diberi kesempatan untuk mengungkapkan.

Mereka yang memilih termenung, bukan berati tak memiliki harapan. Mereka punya, berjuta-juta harapan malah. tapi sayangnya semua itu harapan yang selalu digantungkan.

Mereka yang memilih memendam, bukan berarti tak punya rencana. Mereka selalu menyusun rencana untuk mengungkapkan semua yang ada di balik diam. Tapi sayangnya rencana itu hanya kata-kata yang selalu diawali dengan 'seandainya'.

Seandainya itu = bermimpi. Iya mimpi yang tak sempat terealisasikan.Tak akan terjadi jika hanya bersembunyi di balik diam. Kalau memang bisa mengatakan, mengapa tak dilakukan? 

Takut? rasa takut itu cuma imajinasimu, hanya ada dalam pikiranmu. Pada kenyataannya semua tak akan menakutkan jika kamu memiliki cukup keberanian. 
Keberanian yang cukup menompangmu jika kenyataan nanti lebih menyakitkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I LOVE YOU TODAY

Jujur aku merasa bahagia bisa membagi waktuku denganmu Aku bisa merasa bahagia karena hal kecil yang kau beri Rasanya tak ingin ku menyesali keputusan ini   Kebaikan yang terlihat darimu membuat aku ingin selalu tersenyum Memang kau bukan makhluk sempurna, namun aku merasa lebih baik bila di dekatmu   Aku merasa senang, Tapi aku tak ingin terlalu mencintaimu, karena aku takut. .  Aku takut kelak akan sangat membencimu Rasa benci menjadi hal yang tak ku inginkan Rasa benci bagai hal yang menakutkan   Ku harap cinta yang ada, takkan pernah berubah menjadi rasa benci Ku harap semua hal yang kau beri takkan pernah hilang Perhatian, sayang, senyuman,dan kebaikan Semua itu akan berkurang tapi ku mohon jangan hilangkan  

Angkuh

Terkadang aku merasa begitu angkuh dengan rasa yang ku miliki Aku memang bodoh .. Memang perhatianmu tak seperti apa yang selalu aku inginkan Tapi aku sadar ternyata kamu telah berusaha mengerti diriku yang terlalu susah dimengerti Aku memang angkuh.. Aku merasa, akulah yang paling perhatian, akulah yang selalu membuatmu bahagia Tetapi ternyata aku salah. . Ternyata banyak perhatian yang engkau berikan yang selalu membuatku terenyum Dan terkadang akulah yang tak menyadarinya Maafkan aku jika selama ini aku tak bisa membuatmu selalu tersenyum Maafkan aku karena aku sempat membuatmu kecewa Maafkan aku karena tak banyak yang bisa ku lakukan untukmu Terkadang aku merasa. .. Pantaskah aku di sampingmu? Pantaskah aku untuk mendapat semua perhatian tulusmu?

Aku Mulai Sadar Ternyata Aku Salah

Jikalau dulu aku mengatakan "iya" salah satu alasan terkuat aku mengatakannya adalah aku ingin merubahnya menjadi lebih baik. Dengan sedikit rasa angkuh yang terbesit di dalam hati-sampai tak terasa bahwa aku tengah berada di bawah perasaan sombong-aku mengatakan "ya" dengan tekad yang bulat dengan harapan yang mantap bahwa dia pasti bisa berubah di dekatku. Hari-hari berlalu, benar bahwa aku melihat dia menjadi sosok yang baik menurutku. Aku ajarkan dia hal-hal yang kebaikan yang mendekatkan dia pada Allah. Namun ternyata aku salah. Aku yang sombong ini menganggap bahwa aku berhasil merubahnya. Setelah semuanya berlalu barulah aku menyadarinya, bahwa ternyata manusia tak ada kuasa sedikitpun untuk merubah orang lain. Kita ternyata hanya memiliki kewajiban untuk mengingatkan dan menyampaikan perintah Allah, selebihnya adalah kuasa Allah. Allah lah pemilik hati manusia. Dialah yang membolak balikkan hati manusia. Sejak saat itu bertambah satu kesadaranku bahwa ...