Dia yang terlihat saat pertama kali mata ini bisa melihat, begitu indah dan cantik . Dan dialah yang perlahan-lahan mengenalkanku pada dunia
Engkau, begitu lembutnya tanganmu menyentuh diri ini, Kasih sayang tak henti hentinya kau sodorkan untuk diri ini.
Betapa banyak hal yang telah engkau berikan. Tulus. Itulah yang aku lihat dari setiap tatapanmu.
Sorot matamu tak pernah memadamkan kasih sayang, terkadang engkau tampak begitu lelah, tapi mengapa engkau tak pernah lelah menyayangiku ?
Sempat, bukan hanya sempat lagi, tetapi terlalu sering aku membuat kau lelah.Tapi lagi-lagi belaian kasih sayang masih terus aku dapatkan.
Sabar. Mungkin Allah telah menciptakan hati kau dengan banyak kapasitas kesabaran. Karena hingga kini aku masih ada di dekapanmu.
Engkau selalu mengatakan kebaikan untukku, meski terkadang aku belum bisa menerima semua perkataan yang telah engkau berikan.
Membakang sering aku lakukan ketimbang berlapang menerimanya.
Aku sangatlah bersyukur,
karena kehadiranmu khusus untuk mendampingi diriku,
karena aku memilikimu,
dan aku bersyukur sempat membalas setiap pelukan yang engkau berikan dan setiap kasih sayangmu, meski sampai kapan pun tak pernah sebanding yang engkau berikan kepadaku.
Engkau, yang seharusnya memiliki sayap di balik punggungmu, teruslah bersamaku, teruslah menyayangiku, teruslah menatap dan mendekapku, teruslah ada di setiap keberadaanku, teruslah menempatkanku di dalam hatimu
Dan kau yang seharusnya memiliki sayap, aku memanggilmu dengan sebutan ibu.
Komentar
Posting Komentar